Rabu, 28 November 2012

Ini Hariku..

Selamat Ulang tahun, sayank...


kali ini aku tak ingin menangis sedih. tak juga ingin dikasihani. aku hanya ingin menikmati hari ini dengan bahagia. ini hariku. Ini adalah pintu gerbang menuju kehidupanku berikutnya. tetap tenang dan jangan ragu-ragu dalam melangkah.

Jalanmu masih panjang, sayank..
kau tak perlu khawatir, Allah sudah menyiapkan kompas dan peta penunjuk arah untuk perjalanmu berikutnya. Terserah mau kau gunakan atau tidak, tapi yang pasti semua ada resiko. jika tersesat, jangan salahkan Allah atau siapapun! karna sebenarnya kau sudah punya bekal, tapi tak kau gunakan.
Oke. Selamat menempuh perjalanan panjang, sayank.. hati-hati!
yaqin Allah selalu membuka jalan untuk langkahmu!

Senin, 26 November 2012

Jatuh Cinta pada Namamu

Angin berlalupun tak mampu memberikan jawaban ‘mengapa aku masih mencintaimu?’. Mungkin karna parasmu yang tampan, karismamu yang hebat di mata umum, ilmumu yang mumpuni, karyamu yang indah lagi membanggakan, kegilaanmu yang memang cocok denganku atau aku hanya menuruti nafsuku? Aku tak tau!


Atau mungkin aku mencintaimu karena namamu?? Iya! Mungkin karena kau menyandang nama itu. Buktinya hatiku selalu bergetar ketika mendengar nama itu disebut atau menemukannya pada sebuah bacaan. Mungkin kalau kau berganti nama, aku tak akan mencintaimu lagi. Mungkin.

Senin, 12 November 2012

Rindu Wonosobo

DIENG. Sebuah nama yang masih menjadi PR-ku dalam perjalanan penjelajahanku (istilah keren untuk sebuah hobby yang bernama ‘kluyuran’). Tak hanya sekali aku mendengar cerita seru teman-teman tentang keindahan tempat wisata itu. Hufh.. kembali lagi aku harus menelan ludah untuk menahan hasrat pergi kesana, karena kesempatan yang belum mendukung (baik kesempatan waktu atau biaya ^.^). Telaga warna yang menawan, kawah berkabut yang menakjubkan membuatku semakin berangan-angan berada di sana.



Hawa dingin pegunungan yang khas menurut cerita teman-teman, membuat badan tak mau lepas dari pelukan jaket tebal. Seperti apa dinginnya aku tak bisa membayangkan, samakah seperti dinginnya hawa di puncak gunung Merbabu? Baru sekali aku ikut mendaki, padahal sudah lama sekali keinginan itu ada.

Dieng hanya salah satu diantara keajaiban alam di daerah yang masih asing bagiku, Wonosobo. Kota ini membuatku sangat penasaran. Entah karena pariwisata dan keindahan yang dipunyainya ataukah karena di sana adalah tempat tinggal orang yang istimewa di hatiku. Aku tak tahu, tapi rasanya aku sudah mulai jatuh cinta pada kota ini, meskipun aku belum pernah menginjakkan kaki di sana. Yang pasti, aku punya mimpi akan tinggal atau sekedar menginjakkan kaki di sana.

Kota dengan plat kendaraan diawali dengan huruf AA dan diakhiri dengan huuf F atau P ini benar-benar menyihirku. Aku selalu ingin tahu tentangnya. Tentang daerah-daerahnya, pariwisatanya, pegunungannya dan lain sebagainya.

Aku iri padanya-Wonosobo. Engkau sangat mencintain kota ini.. Aku iri..
kita akan berjumpa lagi di sini bersama anak2 kita. InsyaAllah
2012

Rabu, 31 Oktober 2012

Aku datang, Yem..


Alam raya pun semua tersenyum
menunjuk dan menyapa hadirnya
terpukau aku menatap wajahnya
aku merasa mengenal dia
tapi ada entah di mana
hanya hatiku mampu menjawabnya



kaget bukan kepalang..!
sumpah aku kaget. tak menyangka dan tak menduga. Ini sangat berbeda dengan imajinasiku sebelum-sebelumnya. Lebih indah..

Dua hari yang lalu aku kembali ke Jogja, kota yang sangat indah dan ramah di hatiku. kota yang mengajakku menciptakan imajinasi-imajinasi hebat untuk hariku. Kota yang masih tetap berhati nyaman meski goncangan modernisasi dunia telah mewabah. Malam itu aku datang (29/10) langsung membuka ponsel, 10 pesan masuk. Dengan badan menggigil karena kehujanan sepanjang perjalanan Blora-Jogja, jari-jariku dengan gemetar mulai membuka pesan-pesan itu. kulihat beberapa nama pengirim, ku pilih yang paling membuatku senyum.. hehe.. meskipun tempatnya bukan paling atas. isinya begini "Jogja mendung, atau hujan?".. hemmmh aku aja baru nyampe Jogja, sms-nya sudah 3 jam yang lalu. ku jawab apa adanya, "mboten, tapi kayaknya hbiz hujan. Ad' bru nympe Jogja". "oh ya" jawabnya singkat. memang dia tak pernah suka basa basi, selalu apa adanya. Tak pernah mencoba menutupi hal yang kira2 membuatku tersinggung dengan kata2 yang halus. Pernah suatu ketika saat aku mencubit pinggulnya, dia biasa aja, tak berreaksi apa2, kemudian ku tanya "kok Mz gk geli??", ringan banget jawabnya "Lha Ad' elek og.." gubrak..! haduh ini orang gak ada romantis-romantisnya.. hemmfhh
karna di mitos Jawa bahwa orang yang suka geli bila digelitik'in, itu tandanya pasangannya nanti cantik atau cakep. pun sebaliknya.. huft.. Apa adanya banget jawabannya :(, tapi aku tetep suka.. ^.^

Hari pertama di Jogja, aku sibukkan diriku dengan kegiatan rutinku di hari selasa. Sebuah tugas mulia, Guru. hehe.. Pengirim pesan semalam, mengirim pesan lagi dan seperti biasa, jutek. ahh masa bodoh.. sudah biasa pikirku.

Malam kedua kuhabiskan dengan mengerjakan sesuatu yang selalu tertunda, REVISI SKRIPSI. duh deadline sudah di depan mata. sebenarnya aku sudah terlelap lebih sore, tapi tengah malam aku bangun dan mencoba mengerjakan tugasku itu sampai shubuh. Kemudian tidur lagi sampai jam 6, hehe karena lagi gak mau sholat.. ^.^

Bangun jam 6 langsung kupegang Laptop lagi yang masih menyala sedari malam tadi, mulai kerja lagiiiiii..
huft.. panas banget pagi ini. mau minum air galon habis. Aku meminta teman kost untuk pesen galon lewat sms. Baru saja sms terkirim, ada suara dari depan "Assalaamu'alaikum..", sepertinya seorang tamu laki2 dari suaranya. seorang teman memanggilku, "nik, ada orang tuh", hemmm.. apa mungkin tukang galon? cepet sekali pikirku. dengan rasa penasaran aku pun keluar dan melihat orang yang ada di depan rumah.

ngeek......... suara pintu kostku,
Ku lihat dengan seksama orang yang sedang berada di depanku, wajah yang tak asing dengan masih mengenakan helm. MasyaAllah..! Kaget bukan main, kulihat wajah berkacamata itu.. langsung terlontar dari mulutku karna kaget, "Mz..." ya Allah.. yang datang tamu tak diundang, namun selalu dinanti oleh hati.. hehehe bisa dibayangkan perasaanku saat itu.. he

SURPRIIIIISE...!!
hehe.. ternyata tadi sudah kirim pesan, tapi HP ku mati. hemm kalo gak mati, gak jadi surprisse lah.. hehe trimakasih..:)

banyak cerita, banyak tawa, banyak tanya, diskusi dan berdialektika.
tak ada alasan untuk tidak tertawa jika sedang bersama..
Lebih ceria, lebih terbuka, lebih baik dan lebih dialektis dari sebelumnya.
trimakasih Yem, sahabat juga kekasihku.

Selasa, 23 Oktober 2012

FATHIMAH; Si Buruh Setrika



Fathimah nama gadis itu. Entah Siti Fathimah, Fathimah Azzahra atau siapa aku tak tahu pasti. Kalem, ramah dan sopan perangainya. Sangat cocok dengan nama yang disandangnya. Terlihat manis dan ayu wajah yang dibalut dengan jilbab kuning gading sore itu. Seorang buruh setrika sebuah keluarga kaya di daerah Kulon Progo DIY. Sekarang dia duduk di kelas XI IPA di salah satu sekolah Negeri di Kecamatan Kalibawang Kulon Progo.

Sore itu aku sedang menunggu sepupuku yang tinggal di rumah keluarga ‘tuan’ si gadis itu. Aku duduk di serambi rumah dekat tempatnya menyetrika. Aku mengganggunya dengan obrolan kami yang seolah-olah sudah kenal cukup lama, padahal baru beberapa menit yang lalu aku menyapanya yang sedang sibuk menyetrika setumpuk pakaian.

Obrolan kami mengalir begitu saja, mulai dari perkenalan sampai yang lainnya. aku menangkap sebuah semangat besar untuk belajar yang ada dalam dirinya. Terlihat ketika dia mulai banyak tanya tentang perguruan tinggi dan sangat antusias mendengarkan jawabanku. Sambil sesekali menyemprotkan pewangi dan menggosok-gosokkan setrikanya dia bertanya dan terus mencari bahan untuk perbincangan kami.
Kuperhatikan dalam-dalam tingkahnya, dia benar-benar menikmati kerjaannya itu.

Dia mulai ‘bekerja’ menjadi buruh setrika sejak kelas X. Ini dilakoninya lantaran kebutuhan ekonomi keluarga yang kurang. Dia anak ketiga dari lima bersaudara. Di tempat pegawai TU di sekolahnya itulah dia mencoba mencari rizki dengan menjadi buruh setrika untuk membantu ekonomi keluarganya. Terkadang bukan hanya menyetrika yang lakukannya di rumah itu, dia juga menyapu halaman rumah yang penuh dengan pohon di sebelah kanan dan kirinya. Hemmfh.. betapa lelahnya dia jika musim kemarau datang dan daun-daun kering berjatuhan.

Dia bukan hanya pandai dalam pelajaran, dia juga aktif dalam kegiatan ekskull. Kalo aku boleh memberi predikat, dia adalah siswa ideal. Ini hanya pandanganku yang aku simpulkan berdasarkan obrolan singkat kami waktu itu. Tidak setiap hari dia datang untuk menyetrika, dia hanya datang setelah sekolah jika tak ada ekskull. Jadi, dapat ilmu dari sekolah, ekstra, tambahan ekonomi dan pengalaman kerja pun ia dapatkan.
Perbincangan kami seputar perguruan tinggi pun tak putus cuma sebentar. Dia selalu punya pertanyaan untuk menghidupkan obrolan kami. Dan aku pun dengan ‘sombong’ dan ‘sok tahu’-ku menjelaskan panjang lebar tentang dunia perkuliahan yang sudah pernah aku lakoni.
“Bayar pinten mbak nek awal masuk?”, dengan bahasa krama inggil dan suara lirih yang hampir tak terdengar olehku karna halusnya. Aku tersenyum dan kemudian menjawab seadanya tanpa melebih-lebihkan. Aku berharap dia tidak berkecil hati untuk tetap memegang semangatnya lanjut ke jenjang perkuliahan jika sudah lulus nanti. Aku terus memberikan motivasi agar semangatnya tak surut hanya karena ekonomi keluarga yang sangat kurang.

Gusti.. betapa sangat kurang bersyukurnya diriku dengan keadaan yang seperti ini, masih beruntungnya keadaanku dari pada gadis itu.
Trimakasih Fathimah, bertemu denganmu saat itu memberiku waktu untuk berfikir dan merenung, meski kau tak pernah sengaja. Memberiku pesan agar tak selalu melihat ke atas dalam hal keduniaan. Semoga kebahagiaan selalu memihakmu. Percayalah Fathimah, semua akan indah pada waktunya. Jerih payahmu saat ini, tak akan sia-sia.

Di Meja kerjaku, Wonosari 23 Oktober 2012

Senin, 17 September 2012

Menulis; untuk siapa??

"aku mau belajar menulis, karna ku tau kau seorang penulis!"
apa benar karna ini?



Tak tau karena apa dan siapa. Dulu aku tak begitu suka ketika diberi tugas menulis atau mengarang oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sudah lama aku belajar untuk bisa menulis, tapi entah apa yang aku tulis beberapa waktu yang lalu. Tiba-tiba aku jadi seolah seorang pujangga yang menciptakan kata-kata indah dan romantic.. karena siapa aku bisa ciptakan itu? Karena siapa?
Tapi aku masih egois, aku hanya bisa menulis sesuatu untuk diriku sendiri, untuk orang lain, aq belum bisa. Aku menulis hanya untuk ungkapan hatiku. Ketika aku merasa resah atau senang, sakit atau behagia, nah!! Saat itulah naluriku berubah menjadi naluri seorang pujangga.
Inginku ini tiba-tiba saja timbul. Apa mungkin karena dia seorang penulis??? Apa mungkin itu alasan yang tepat untuk ku?
Aku mengagumi seseorang dari dan karena tulisannya. Mungkin mulai dari itu, aku selalu berusaha untuk bisa menulis seperti seseorang itu. Entah ada angin apa tiba-tiba aku tersihir untuk punya keinginan bisa menulis. Tapi sudah kubuktikan, ketika hati sedang galau dan kita tidak memiliki tempat beradu yang kita percaya, maka tulisanlah solusinya. Apalagi untuk tipe orang introfet seperti aku ini.
Tetap saja tulisanku tak ada maknanya di mata orang lain, karena hanya aku yang bisa memaknainya. Sekali lagi, aku belum bisa menulis untuk kebaikan orang lain, masih untuk kubaca dan kumaknai sendiri.
Terkadang aku tersiksa dengan rasa iri dan minder ketika seseorang yang saat ini ada di hatiku adalah seorang yang sangat gemar menulis, tulisan-tulisannya indah dan bermakna. Dia selalu menciptakan dan merangkai kata-kata ungkapan hatinya. Tapi tak tau, tak pernah ada yang dia persembahkan untukku. Padahal hampir semua tulisanku di sini karena dia. Mungkin rangkaian kataku terlalu jelek dan tak bisa difahaminya sehingga dia tak merasa. Atau memang tidak dirasa??
Aku ingin mengimbanginya, aku mulai suka menulis, entah apapun itu. Tapi tak pernah bisa indah seperti dia. Selalu kupaksakan diriku untuk belajar, tapi ternyata menulis bukan kerjaan yang harus dipaksa. Menulis perlu keikhlasan dan kelapangan hati, itu yang aku fahami. Aku ingin belajar lagi, bukan untuk menyeimbanginya, untuk diriku.
Perbedaan tak untuk diseragamkan bukan?? Tapi diselaraskan. Seharusnya aku tak perlu memaksakan diri untuk menjadi seperti yang dia suka. Aku hanya perlu menyelaraskan apa yang aku bisa dengannya.

(Kota berhati nyaman, 14-15 November 2011)
Jadi diri sendiri itu lebih nyaman.

Rabu, 21 Maret 2012

Merangkai Huruf


Selamat pagi, pagiku yang selalu indah seperti sebelumnya..
Pagi ini, aku berjalan melewati tempat yang sudah tidak asing bagiku, bertemu dengan seorang teman yang beberapa waktu lalu baru kukenal, wajah yang ramah itu masih tersimpan di benakku, dia berdiri dari duduknya, berjalan mendekatiku seraya tersenyum. Sepertinya dia memang sedang menunggu kedatanganku, padahal aku tak pernah punya janji untuk bertemu dengannya hari ini. Dia menyapaku dengan salam, akupun membalasnya. Sepertinya dia sedang buru-buru hendak pergi. Tanpa basa basi dia menyodorkan padaku lima kertas berukuran kartu remi. Masing-masing bertuliskan satu huruf. dia memintaku menyusun kelima huruf tadi menjadi sebuah kata yang bermakna. Setelah itu dia pergi begitu saja dan berjanji akan menemuiku beberapa hari lagi di tempat yang sama. Sambil menorehkan senyum di bibirnya, ia berjalan menjauhiku.
Aku masih tetap memperhatikan temanku tadi hingga dia berlalu dari pandanganku. Aku masih bingung dengan kertas ini. apa maksudnya dengan memberi kertas ini?? ah sudah lah.. mungkin dia ingin bermain-main saja. Akh!!! Aku baru ingat, dia pernah berkata akan memberiku tebakan yang menantang di awal perkenalan kami.. dan ini mungkin yang ia maksud. Oke! Sambil berjalan ku buka masing-masing kertas itu, pada kertas pertama tertuliskan huruf M, kedua huruf R, ketiga huruf A, keempat huruf D dan terakhir huruf A lagi. Kemudian kumasukkan kertas-kertas tersebut ke dalam tas dan melanjutkan perjalananku.

         


petangku..
Aku teringat temanku pagi tadi. Kubuka tas dan kukeluarkan kertas-kertas pemberiannya. Diam sambil berfikir kutata kertas itu di atas meja belajarku. Kuputar-putar posisi kertas satu dengan yang lainnya. Aku masih ingat kata-katanya. “menjadi kata yang bermakna!” . itu kata kuncinya.. aku terus berfikir dan mencoba menelisik. Sambil membuka kamus bahasa Indonesia aku tetap mencari kata yang tepat dan bermakna. Hmm.. cukup menantang. Dan akupun hanyut dalam keseriusan mencari kata yang ia maksud.
Setelah beberapa lama mencari, yah!! aku dapatkan satu kata!
DRAMA, bermakna sebuah wadah untuk bermain peran dan berekspresi. Belajar memahami posisi seseorang yang menjadi perannya. Mencoba meninggalkan keegoan diri dengan menjadi orang lain dalam sebuah sandiwara. Akan banyak pengalaman dan pelajaran.

Ahh.. benar. Ini mungkin yang dimaksud temanku itu.
Tapi aku masih yaqin ada kata lain yang bermakna yang akan tercipta dari kelima huruf tersebut. Kucoba lagi merenung dan berfikir sambil sesekali membuka kembali kamus bahasa Indonesia di depanku. Kubolak balik lembar demi lembar, tak kutemukan juga. Huft..
Yak!! Satu lagi kudapatkan
DARMA, sebuah makna pengabdian dan pemberian secara ikhlas. Mengajarkan pada kita untuk selalu ridlo dalam melakukan atau memberikan sesuatu. Dan semua akan ada buahnya, katanya man manna min mannin munna min mannihi.

Uhuuuy.. aku berhasil dapat dua kata, teman.. maknanya bagus semua. Hmm.. sambil tersenyum ku tumpuk lagi kertas-kertas itu. Tapi kemudian kuhentikan. Aku semakin penasaran dengan huruf-huruf ini. aku yaqin masih ada kata lagi yang bermakna dari susunan huruf-huruf ini.
Kuputar kembali posisi kertas itu. Tak dapat juga kata yang bagus..
nah!!! Dapat! DAMAR! Bagus sekali… tapi apa artinya?? Kucoba membuka kamus bahasa Indonesia. Kata itu berada tepat di bawah kata DAMAI..
DAMAR, Sebuah kata klasik yang banyak maknanya. Kuambil makna yang paling pas dan sering digunakan. Merupakan sebutan untuk lampu yang mampu menyinari. Saat malam gelap, saat bulan tiada tampak untuk memberi cahaya, dia pengganti bulan itu, untuk menyinari jalan dalam gulita.



Cihuyy..!! aku dapat lagi! Wah.. 5 huruf ini menjadi tiga kata yang begitu bermakna.. indah semuanya. Trimakasih teman, kau membuatku berfikir tentang hidup ini. hanya karena lima huruf.

‘Hidup kita bagaikan sebuah drama. Di dalamnya kita adalah seorang actor yang harus berperan dan beradegan sesuai dengan scenario yang sudah ditetapkanNya. Dalam sandiwara drama ini, ada beberapa setting waktu, terang hari dan Petang hari.. kala terang hari, kita bisa berjalan sendiri tanpa harus ada yang menuntun kita. Tapi di kala petang hari, ketika akan melanjutkan perjalanan, kita tak akan mampu melihat jalan di depan mata. Sehingga kita butuh damar dariNya untuk menerangi jalan kita yang masih gelap. Pada saat itu pula kita tak mungkin bisa berjalan sendiri. Kita butuh orang lain, kita harus saling berdampingan dan mampu mendarma satu sama lain. Dengan begitu, hidup kita akan terasa indah.. Jalan kita menjadi terang. Benar kata orang-orang suci, bahwa memberi itu terangkan hati, dengan kata lain “mendarma itu damarkan hati”. Dan peran kita dalam drama ini pun akan sempurna..

>>Yogyakarta, 18 Maret 2012, 0:01 WIB
(terinspirasi dari nama laqob seseorang_seorang laki-laki yang sangat aku hormati dan aku cintai setelah Nabi, Keluarga dan guruku. Semoga bermanfaat! Hahahahaha.. Tapi tak bisa indah seperti karyanya. Ssstttt… Aku hanya belajar diam-diam darinya.. trimakasih Mz) 

Senin, 12 Maret 2012

Rasa..




Mata memandang lekat wajah wibawa di hadapanku
laki-laki separuh tua yang sangat kukagumi
keras, tapi tak kaku
ia sedang duduk menghibur diri
Di tengah kemelut kebutuhan keluarga yang semakin menjadi
Di tengah ribuan beban yang harus dipikulnya
Anak-anak, keluarga dan masyarakatnya
Rambut yang sudah mulai beruban termakan usia
Tak membuatnya goyah untuk mencapai sesuatu yang selama ini menjadi angan
Dengan langkah sederhana dan apa adanya, ia berjalan.

Duduk di hadapan sebuah organ tua yang tampak lusuh karna debu, sering dilakukannya ketika hati dan fikiran berada pada titik jenuh.
Bak mesin yang terlalu lama digunakan, hati dan fikiran pun butuh kesegaran sejenak
Memainkan jari-jarinya di atas alat tua itu..
Ia tak kenal irama nada do re mi, tak pernah kenal notasi suara sama sekali, bahkan birama dan tangga nada pun tak perah ia pelajari
tapi irama yang terdengar dari tekanan jari-jarinya sungguh indah.. membentuk nada sebuah lagu
pernah kutanya bagaimana dia bisa melakukannya, “cuma mengandalkan rasa..” jawabnya..
di balik watak kerasnya, ia punya kekuatan rasa yang begitu besar..:’)

Selasa, 06 Maret 2012

Sketsa Wajah Separuh


coba melihat dirimu ‘sebenarnya..
Kenapa hanya bisa melihat sebagian dari wajahmu?
Tak pernah utuh saat kupandang.
Entah hijab apa yang menutup sebagian lagi..
Ingin aku lihat sempurna kemudian miliki seutuhnya
Ya. Dalam keadaan utuh.. sempurna..
Bukan setengah-setengah seperti ini!!
Hah Dengan tenang kau pun berkata,
‘Bukankah setengah dengan setengah akan menjadi satu, kasih???
Setengah bagian dariku, setengah bagian lagi darimu..
Kita akan saling melengkapi bagian yang lain
Kita akan saling menyingkap separuh bagian lagi yang masih tersatir,
Kita akan menjadi satu..’

Dan aku hanyalah separuh bagian jika tanpamu..
(Jogja, 5 Maret 2012)

Jumat, 24 Februari 2012

Yem..

Kali ini aku mulai menyulut Damarku dg api abadi, karna aku takut gelap

“Jangan takut untuk bermimpi, karena Tuhan akan merangkul semua mimpi-mimpi kita.” (Andrea Hirata_Sang Pemimpi)

Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini...
Pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang"

(If love can not restore you to me in this life ...
Surely love will unite us in the life to come ") Kahlil Gibran,,

---------------------------
“…Jangan kau anggap bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama atau rayuan yang terus menerus.
Cinta adalah tunas pesona jiwa,
dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat,
ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan dari generasi ke generasi.” (Mas damar’s note_kisahku)


Sebuah bayangan semu menghampiriku
Mengajakku bercanda dan bercerita
kurasa nyaman bersamanya meski belum mengenalnya..
tapi kemudian dia pergi tanpa kata
meninggalkan beribu tanda Tanya
dan hilang..
sesekali tampak
dan hilang lagi,, entah kemana..
--------------
Hmm…
namun kini dia telah ada
membawa sejuta mimpi,,

lebih dekat kurasa dengannya kini..

Tuhan,,,
ridloi kebersamaan ini..
jaga hatiku untuknya,,
ku mohon……
(jogja, 4 september ’10)

Hari ini cerah milik siapa?
Tiada mendung dan awan hitam
Tampak sang mentari tersenyum gembira pagi ini

Hati ini ceria milik siapa?
Tampak sumringah rasanya
Seakan tiada lagi beban yang selama ini menjadi
(jogja, 3 september’10)

Sayank,,,
Coba fahami semua tentang aku
Kenali dulu hatiku…
Yaqinkan aku!
Dengan tulus hatimu..
gubuk-ku, 5 sept’10)

Mimpi,,,
Kembali ada
Dan kini hampir nyata..
Aku tak percaya
Tapi Kurasa tetap maya,,
umah-ku, 5 sept’10)

Beberapa waktu yang lalu
Kurindukan hadirnya
Meski hanya mimpi belaka
Harapan yang besar membuatku percaya
Bahwa hatiku tak berdusta…

Kini..
Hadirnya telah ada
Benar! Hatiku tak berdusta

Belum puas ku mendambanya dalam angan
Dia telah datang..
Bersama besar harapan yang pernah jadi impian

Beri aku jawaban Tuhan,,,
Dengan semua yang kupertanyakan..
(Ketuwan, 5 Sept’10)

Belum puas ku memujanya dalam angan..
Dia telah datang,,
Knpa begitu cepat Kau kirim dia padaku, Tuhan…?

Belum puas ku mencumbunya dalam impian
Dia telah datang,,

Belum ada persembahan yang akan kuberikan padanya
Aku belum siap..
Aku belum siap membahagiakannya dalam nyata,,
Aku belum siap mengemban kepercayaan

Aku takut
Benar-benar takut!
Takut bila ku buatnya kecewa
Takut bila ku buatnya terluka

Beri aku kekuatan Tuhan..
Jaga hatiku untuknya,,
Jaga hatiku demi dia,, Tuhan,,,
(shubuh, 29 Ramadhan 1431 H)


“Q tau q takkan selalu ada di saat kw merindukan aq.
Q tau q takkan bisa memberikanmu waktu yang panjang dlm hidupmu” (Mz Damar: Rabu 6:22 am.24-Nov-10)

Happiness is a voyage
Not a destination
There is no better time to be happy than..
NOW!!
Live and enjoy the moment..
(jogja, 9 Januari 2011)
**************
“IGHT”
How can I have a sight
If there is no light
And my live is all night
Am I might
To be allright?
I know if you will say to me ‘always keep fight!’
(Yeni Kustina)


Aq datang
Bolehkah aq menginjakkan kaki di halaman rumahmu?
Pintu taubat telah kau buka.
Aku rindu padamu
(seorang penyair kepada kekasihnya dengan harap2 cemas minta maaf)

“Uhibbuka Hubbain, Hubban lil hawa wa hubban ‘ala annaka ahlun lidzaaka.
Aku mencintaimu dengan dua Cinta, cinta karena asmara dan
Karena kau memang pantas untuk dicintai”
(Robiah Al adawiyah)

Kalau bukan kerana cinta, penaku tak akan mampu bergetar.
Kalau bukan sebab cinta, aku tak akan bisa menulis..
Semua karena cinta.
(6 maret 2011)

…Percuma kebal senjata bila hanya karna cinta aku tak berdaya. Aku tak butuh mental, aku tak butuh penyemangat, aku tak butuh hiburan. Yang kubutuhkan adalah perisai hati agar aku tak mempan tersakiti..
(Muhammad Afif Syahriy)


Antarkan aq ke suatu tempat yang teduh…
Yang membuatku bisa melupakan semua rasa sakitqu..
(Mz Damar. 8 November 2011: 22:36:52 pm)

Saya tidak punya waktu untuk membenci orang yang membenci saya, karena saya terlalu sibuk untuk mencintai orang-orang yang mencintai saya
(Mz Damar. 9 November 2011: 12:35:52 pm)

Aku melihat malaikat menyulam jaring laba-laba hitam di tembok ratam putih. Dan bayangmu ada di bawah pancaran cahaya redupnya..
(Mz Damar, 18 November 2011)

Cahaya cerah akan selalu mendamar di sini..
(Nimas…)

Semua akan indah pada waktunya..
(Mz Damar. 19 November 2011)

Kau lah cerita tertulis dengan pasti, selamanya..
Dalam fikiranku..


Biarlah jauh dari pandangan dari pada dekat penuh siksa..

AKU SENANG MENCINTAI KAMU
AKU SENANG DICINTAI KAMU
(27 Nov 2011)

Dan aku tak punya hati untuk membencimu.
Aku pun tak punya hati untuk mencintaimu yang selalu mencintaiku
[Lilin Yang Berjalan]
(Mz Damar, 28 November 2011)

DAMAR
Diksi yang belum begitu akrab denganku sebelumnya
Unik nan klasik, jawa..
Makna kata yang bagus..

Damar…
Untuk istilah sebuah penerang dalam bahasa jawa
Untuk sebutan ritual kasih sayang seorang ibu pada anaknya yg di rantau
Untuk nama sebuah pohon yang banyak manfaatnya.
Untuk panggilan nama seorang anak, teman, saudara dan kekasih yang penuh cinta

Kata yang selalu terbisik dari bibirku kala aku diam dan tak memikirkan apa-apa
Nama yang selalu terlintas di kepalaku kala aku resah..

Entah ketika aku sedang cinta atau benci pada sang pemilik nama
Ahh.. damar.. damar..
Daya apa yang kau punya, sehingga hatiku tak begitu kuat jika di hadapanmu, tiba-tiba lemah.

Semoga hatimu seindah namamu..
Damar…
(Jogja, 3 Des 2011)


Teman kecil? Bukan, Teman sekolah? Bukan, Teman pondok? Bukan, Teman kuliah? Bukan, Atau Teman organisasi? Bukan juga! Lalu siapa kamu? Dari mana kamu datang? Siapa yang mengrimmu padaku? Kenapa hatiku begitu terpaut padamu? Ahh.. rasa ini.. aneh-aneh saja, kenapa dia pilih yang tak dikenal..
Ini bukan cinta pandangan pertama..
Hatiku “deg” merasakan getaran beberapa waktu setelah pertemuan itu.. racun cinta merasuk menjalar ke seluruh tubuhku.. parasnya aku telah lupa. Lalu hatiku jatuh pada siapa??
Rahasia Tuhan benar-benar disimpanNya dengan rapi. Kucari-cari tapi tak pernah kutemukan lagi, sehingga aku harus menyimpan rapat-rapat rasa ini.
Lama.. baru terjawab. DIA mengirmmu kembali untukku, dalam suasana yang beda.. akrab.. erat.. rahmatNya.. nikmatNya..
Fenomena indah cinta pertamaku, penuh rahasia..
Terimakasih Allah-ku, Engkau begitu cinta padaku. AKU CINTA PADAMU!
(Jogja, 7 januari 2012)


Dia tak pernah bersandiwara untuk sekedar membuatku senang
Dia selalu apa adanya
Meskipun sebenarnya itu tak membuatku senang.
Dia selalu apa adanya
Dia tak pernah beracting sebagai orang yang ‘sok perhatian’ di hadapanku, justru sebaliknya
Walaupun sebenarnya aku inginkan itu
Dia selalu apa adanya
Dia tak pernah berlagak memuji dan merayuku dengan romantis
Meski hal itu wajar diinginkan setiap wanita, sepertiku juga.
Tapi dia selalu apa adanya
Dia tak pernah menunjukkan dan membanggakan prestasinya padaku
Walau begitu, aku selalu bisa tahu karyanya. Dia membuatku selalu ingin tahu tentangnya dan karyanya
Dia selalu apa adanya..
tak pernah menutupi yang kasar dengan kelembutan semu
tak pernah menyamarkan yang buruk dengan kebaikan sandiwara
dia punya cara sendiri untuk menyayangiku..
aku suka caranya..
meski terkadang aku tak bisa membaca makna dari sikapnya itu
butuh waktu untuk menafsirkannya
dia memang istimewa, dia sulit ditebak
tak semua orang yang bisa mengerti akan lakunya..
tapi dia..
selalu apa adanya..
(Jogja, 16 Februari 2012, 01:10)

Untuk kali ini, kusulut lagi damar itu untuk menerangi jalan yang lain..
24 Februari 2012

Tadi pagi-pagi sekali, aku pergi ke pantai parangtritis..
Aku ingin melihat sunrise di sana, seperti ketika bersamamu dulu
Tapi aku terlambat… mentari tlah membumbung tinggi..
Sampai di tepi pantai, ku tuliskan namaku dan namamu
Namamu ada di bawah namaku.. kutuliskan dengan tenang dan senyuman..
Baru saja aku selesai menulisnya, ombak datang menghapus namamu..
Sekarang tulisan namamu rata dengan pasir pantai parangtritis..
Tinggal ada namaku di sana..
(24 Februari 2012)

Rabu, 08 Februari 2012

Apa Komentarmu untuk ‘Hari ibu’?

Oleh: Siti Khoiru Ni’mah


Apa yang ada di fikiran kita ketika mendengar frasa tersebut? Perempuan? Kaum yang tak pernah habis untuk dibicarakan sepanjang zaman. Baik tentang kiprahnya dalam bidang pendidikan, ekonomi, agama, hukum bahkan kriminal.
Ketika kita tengok sejenak ke sejarah, bagaimana hari ibu ini bisa dirintis yang kemudian selalu diperingati setiap tahunnya. Berawal dari adanya pertemuan perempuan Indonesia yang diadakan oleh para pejuang wanita Indonesia pada tanggal 22-25 Desember 1928. Hasil dari kongres tersebut adalah membentuk kongres Perempuan Indonesia yang dikenal dengan Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Organisasi perempuan di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak tahun 1912 yang dirintis olah para pejuang perempuan seperti: Tjut Nyak Dien, Crhistina Martha Tiahahu, RA. Kartini dsb. akan tetapi penetapan perayaan hari ibu pada tanggal 22 Desember baru disahkan pada kongres Wanita Indonesia yang ke3 pada tahun 1938.




Ibu, sosok yang sekaligus bertugas sebagai seorang istri di rumah, seorang karyawati di sebuah perusahaan, seorang tokoh dalam masyarakat dsb. adanya system masyarakat yang hierarki yang terkadang menyebabkan perempuan tak memiliki banyak ruang untuk mengembangkan potensinya. Masyarakat kita masih menganggap bahwa wanita adalah makhluk yang “kurang” dibandingkan dengan laki-laki. Secara fisik, mayoritas wanita lebih lemah dari pada laki-laki , akan tetapi bukan berarti hal tersebut dijadikan acuan atau tolok ukur untuk memberi sikap kepada wanita dalam masyarakat. Secara perlindungan, jelas wanita lebih perlu karena adanya kelemahan tersebut. Tetapi tidak sedikit dalam beberapa bidang, wanita sering dibatasi geraknya. Misalnya saja dalam sebuah kepanitiaan, bisa dipastikan bahwa mayoritas yang bertugas sebagai sie konsumsi atau bendahara adalah perempuan. Sebenarnya ini masalah sepele, akan tetapi sudah cukup mewakili bahwa masyarakat kita masih menganggap bahwa perempuan itu identik dengan pekerjaan domestik. Dari sini kemudian muncul dua pertanyaan. Yang pertama, apakah dianggap perempuan tak memiliki potensi untuk bidang yang lain? (penindasan terhadap perempuan). Kedua, apakah dianggap bahwa laki-laki tidak memiliki potensi yang mumpuni dalam bidang ini? (Penindasan terhadap laki-laki).



Bentuk-bentuk penindasan terhadap perempuan sering kita ketahui, baik berupa kekarasan fisik atau nonfisik. Yang mayoritas pelakunya adalah kaum laki-laki. Akan tetapi, terkadang hal ini bukan menjadi sebuah problem bagi kaum perempuan itu sendiri, lantaran mereka sudah merasa terbiasa dengan perlakuan kaum laki-laki yang sebenarnya itu adalah penindasan. Hal ini yang kemudian menjadi dampak ketimpangan dan ketidakadilan gender yang asal mulanya dari konstruk masyarakat yang nanti kembalinya pada system hierarki yang ada di dalamnya.
Hal ini menjadi PR bagi kita semua untuk menanamkan pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak yang “sama”. Kita mulai dari diri kita sendiri. Perempuan menginginkan kesetaraan bukan berarti perempuan ingin lebih unggul dari pada laki-laki. Pernyataan bahwa perempuan dan laki-laki tak akan pernah bisa disamakan adalah benar. Karena dari penciptaannya, perempuan dan laki-laki memang dibedakan untuk saling melengkapi satu sama lain. Bukan untuk menindas satu sama lain.
Menurut saya, hari ibu bukan hanya untuk seorang wanita yang “status” nya sebagai ibu, akan tetapi untuk siapa saja yang memiliki jiwa tulus cinta seperti ibu.
Sebagai simbol, sudahkah kita memberi ucapan selamat kepada ‘ibu’ kita?
Sekian..
Salam hangat hari ibu..

-------------

Beberapa komentar sahabat tentang hari ibu

* Q jadi kangen karo ibu. Ibu adalah orang terbaik dalam hidupku dan ibu sangat sayang padaku. (085743642xxx)

* Ibuku yang terbaik. (081903740xxx)

* Ibu… Mendem jero junjung duwur. (085743731xxx)

* Wah bingung mw jawab apa e ndo. Hehe..
Cma mz ngrasa seneng aja dg hari ibu. Cz di hri ini hubungan antara Q ma ibu jga lebih harmonis. Walaupun hanya lewat ucpan dan candaan. (081915032xxx)

* Tuk hari ibu_ kita doakan ibu. (085232255xxx)

*_hari ibu_ aq memenggil beliau mamak…beliau, tdk bisa membaca dan menulis. Tdk bsa memakai brg2 modern di abad ini. Tdk mengerti bahasa selain jawa. Beliau selalu bertanya saat menonton TV.beliau selalu dan selalu memberikan yang terbaik untuk anak2nya dan suaminya. Beliau sering berjalan tanpa alas dan terkena duri dan tak adakeluh yang keluar dari bibirnya. Selalu menahan sakit gigi dan sakit yang ada di tubuhnya. Beliau selalu memakan makanan sisa di dapur. Beliau mengajarkan prihatin dan setia terhadap suami. Beliau melahirkan, menyusui dan membesarkanku tanpameminta pamrih. Itu mamakqu… aq sayang orang tuaku, “bapak dan mamak, aq bangga jadi anakmu”. (085743737xxx)



=> disampaikan pada diskusi lepas pada peringatan Hari ibu 22 desember 2011 oleh Lingkar Permata PMII FTK UIN Suka Jogja