![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigtjIaU_8cwtpfGeV8xhv22WOXiUhmPj4tOVqBdguheXWblIQc_l9XL6qX68vuJkKQ2eykLtJAddYR8doSsWncxMGNqQxsghwcxKnFVhVuf-zamz2b75mBYKfjbvSpTuYyTPb-MPn0Scl4/s400/Us.jpg)
coba melihat dirimu ‘sebenarnya..
Kenapa hanya bisa melihat sebagian dari wajahmu?
Tak pernah utuh saat kupandang.
Entah hijab apa yang menutup sebagian lagi..
Ingin aku lihat sempurna kemudian miliki seutuhnya
Ya. Dalam keadaan utuh.. sempurna..
Bukan setengah-setengah seperti ini!!
Hah Dengan tenang kau pun berkata,
‘Bukankah setengah dengan setengah akan menjadi satu, kasih???
Setengah bagian dariku, setengah bagian lagi darimu..
Kita akan saling melengkapi bagian yang lain
Kita akan saling menyingkap separuh bagian lagi yang masih tersatir,
Kita akan menjadi satu..’
Dan aku hanyalah separuh bagian jika tanpamu..
(Jogja, 5 Maret 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar