Aku rindu
Suaramu memanggilku 'mak' sejak anak kita lahir,
Bacaan 'idzaa jaa'a nashrullaahi wal fath'-mu ketika sampai ayat' wastaghfirh' saat shalat jamaah di bulan Ramadhan waktu dia masih dalam kandungan, lalu setelah shalat engkau memelukku sambil mencium keningku.
Aku rindu
Isyarat nakalmu,
suara reot ranjang kita,
usaha kita untuk tetap tenang karena anak kita yang pada waktu itu masih bayi sedang tertidur lelap. Walaupun begitu, kegaduhan kita tetap sajs menimbulkan suara reot yang bisa mengganggu tidurnya. Ehm.
Kekesalan kita saat kita sedang serius2nya, bayi kita bangun dan menangis. Ahh. indahnya.
IYA IYA! AKU AKAN BERHENTI MERINDUMU! ! !
Bogor, sya'ban.
Untung saja kau tidak mengizinkan aku datang memenuhi undangan itu. Mungkin jika aku datang, aku tidak akan sanggup menyaksikan engkau mangucapkan ikrar itu untukku.
April18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar