Nak..

اللهم اجمعنا في خير
اللهم اجمعنا في خير
اللهم اجمعنا في خير

Ramadhan sudah datang lagi sayang..
Masih seperti 3 tahun sebelumnya, kita Ramadhan berjauhan dengan Ayah. Tapi sungguh sayang, Ayah ingin bersama kita. Bilhaqq.

Maafkan kami ya Nak, kami tidak ada di sisimu Ramadhan ini.. maafkan Ibu dan Ayah.. Allah sayang kita Nak..
Kau anak hebat
1439 H

Ramadhan selalu menjadi waktu yang indah untuk kita.
Ramadhan 1431 H Awal skenario cerita kita, Yem.
Ramadhan 1435 H Aku telah menjadi seorang  istri, istrimu.
Ramadhan 1436 H Aku sudah menjadi seorang ibu, ibunya anakmu.
Dan Ramadan- Ramadhan selanjutnya yang penuh dengan hikmah dan nikmat yang selalu kami syukuri. Alhamdulillah.. hingga Ramadhan ini, kita masih bertahan dalam indahnya alur kisah kita.

اللهم اجمعنا في خير
اللهم اجمعنا في خير
اللهم اجمعنا في خير
Doa kami masih tetap sama seperti Ramadhan - Ramadhan sebelumnya.

Rindu

Aku rindu
Suaramu memanggilku 'mak' sejak anak kita lahir,
Bacaan 'idzaa jaa'a nashrullaahi wal fath'-mu ketika sampai ayat' wastaghfirh' saat shalat jamaah di bulan Ramadhan waktu dia masih dalam kandungan, lalu setelah shalat engkau memelukku sambil mencium keningku.

Aku rindu
Isyarat nakalmu,
suara reot ranjang kita,
usaha kita untuk tetap tenang karena anak kita yang pada waktu itu masih bayi sedang tertidur lelap. Walaupun begitu, kegaduhan kita tetap sajs menimbulkan suara reot yang bisa mengganggu tidurnya. Ehm.
Kekesalan kita saat kita sedang serius2nya, bayi kita bangun dan menangis. Ahh. indahnya.

IYA IYA! AKU AKAN BERHENTI MERINDUMU! ! !
Bogor, sya'ban.

Untung saja kau tidak mengizinkan aku datang memenuhi undangan itu. Mungkin jika aku datang, aku tidak akan sanggup menyaksikan engkau mangucapkan ikrar itu untukku.
April18